DIMANA TANAH DI JAJAK DI SITU JUA LANGIT DI JUNJUNG

SELAMAT DATANG DI FOLKS OF BANJAR • BERBAGI INFORMASI TENTANG SEJARAH SENI DAN BUDAYA BANJAR • FOLKS OF BANJAR DI BANGUN UNTUK KELESTARIAN SEJARAH ADAT DAN BUDAYA BANUA BANJAR • KRITIK DAN SARAN ANDA SANGAT KAMI PERLUKAN UNTUK KEMAJUAN BLOG INI • SEMOGA APA YG FOLKS OF BORNEO HADIRKAN DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA • TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN KAMI SELALU MENUNGGU KUNJUNGAN ANDA KEMBALI KE BLOG INI

Terjemahkan

Jumat, 01 Maret 2019

DATUK TUAN HAJI NASSIR (DATU KAYA) SANG PENDIRI MASJID AGUNG AL-KAROMAH MARTAPURA

Makam Datuk Tuan Haji Nassir di Desa Melayu terlihat diselubungi kain kuning.
Disbudpar Banjar hari ini meninjau makam Datu Tuan Haji Nassir salah satu pendiri Masjid Agung Alkaromah di Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur.

Allahyarham Datu Tuan Haji Nassir yang berjasa dalam proses pembangunan Masjid Al Karomah Martapura tentu saja sangat patut mendapatkan perhatian.
Saat ini, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kebupatian Banjar telah meninjau dan akan memverifikasi sejarah Allahyarham dimasa hidupnya. Langkah ini, sebagai tahap awal untuk mengusulkan makam Allahyarham Datu Tuan Haji Nassir di Desa Melayu sebagai sebuah situs sejarah dan budaya.
Kabid Kebudayaan Banjar, Yuana Karta Abidin menjelaskan, Dia sudah menurunkan stafnya untuk meninjau makam Datu Nassir di Pekauman .
Langkah selanjutnya, pihaknya akan menggali sejarah Allahyarham ke
Masjid Agung Al Karomah Martapura
"Kita sudah tinjau dan coba mengumpulkan informasi dari perpustakaan di Masjid Al Karomah ," katanya.
Dari sejarah yang ada, almarhum memang pemrakasa pembangunan Masjid Agung Al Karomah bersama KH Afif atau yang dikenal Datu Landak.
Melihat sejarah dan usia makam beliau, memang layak makam beliau untuk diusulkan sebagai salah satu situs budaya.
Dengan begitu, makam almarhum bisa lebih terawat. Cuma untuk proses pengusulan ini perlu waktu ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan.
"Kita akan verifikasi keberadaan makam dan sejarahnya. Setelah itu, baru kita bisa usulkan. Kalau melihat usia dan peranan beliau membangun
Masjid Al Karomah memang patut untuk kita usulkan," 

Kubah sederhana dengan dinding kayu serta teralis kawat berdiri di ujung Gang masuk ke Kantor Desa Melayu.
Di dalam kubah itu, terlihat sebuah makam yang terbilang istimewa. Nisan makam itu, terbuat dari bahan kayu ulin berukir bunga yang berukuran besar sebesar berdiameter 16 inch
Makam itu oleh warga disebut makam Tuan Haji Datu Nassir. Allahyarham yang juga dikenal dengan Datu Kaya adalah sosok yang berjasa memprakasai pembangunan Masjid Agung Al Karomah bersama Datu Sheikh Muhammad Afif atau yang dikenal dengan Datu Landak ( Ayahanda Kepada Mufti Kerajaan Inderagiri ,Riau   Sheikh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjary )
Allahyarham yang dikenal seorang saudagar turut mendanai pembangunan Masjid Agung Alkaromah yang dimulai dibangun 10 Rajab 1315 H (5 Desember 1897M). Kepala Desa Melayu, Asnan membenarkan makam tersebut adalah makam Tetuha Kampung Melayu yakni Datu Nassir.

Beliau adalah salah satu pendiri Masjid Agung Al Karomah. Sejarahnya, beliau merupakan bendahara sekaligus penyandang dana pembanguban Masjid Al Karomah. Menariknya, makam beliau ini adalah pada nisannya. Nissannya ini sangat besar seukuran galon air.
"Terbuat dari bahan ulin yang diukir. Ukirannya ini, sama dengan ukiran yang ada ditiang Masjid Alkaromah . Ini menandakan orang yang mengukir batu nisan ini sama dengan pengukir di tiang Masjid Agung Al Karomah," ungkapnya, Senin(11/12/2017).


Source : TribunNews.Com

0 komentar:

Posting Komentar